This Love
Title: This love
Author: -Ressha- (@R_santhi)
Cast:
Lee Howon (Hoya)
Han Yuri (As. You)
Han Yumi
Kim sunggyu (Sunggyu)
And Other cast
Category : Nc 17 , Sad Romance
Warning! Typo bertebaran dan EYD yang tidak runtut hehe, ide berasal dari pemikiran sendiri tidak menjiplak atau mengikuti fanfiction lain, boleh di save tapi mohon jangan dicopy ke ff lain hargai dan like karya org ya gumawo J
Happy Reading Guys J
Pada awalnya aku tidak mengira hal ini kepadaku, lebih tepatnya kepada perasaanku terhadap seseorang yang sudah lama ku anggap sebagai sahabatku , Lee howon atau lebih tepatnya Hoya Infinite , entah bagaimana ini bermula saat mengingatnya membuat hatiku sedikit perih, saat aku melihatnya disalah satu stasiun tv yang menampilan Infinite disana dengan langkah promosi lagu bad, saat itu aku dan saudara kembarku Yumi, di undang secara khusus oleh Infinite agar bisa ke backstage bahkan ke ruangan mereka bertemu secara langsung,
FLASHBACK ON:
Aku menghampiri mereka dengan styleku celana panjang robek robek dan juga kaos lengan panjang putih bergaris biru muda ,rambut kubuat kepang , sepatu cats dan juga kacamata bulat ku, berbeda dengan diriku , Yumi mengenakan dress Bunga berwarna soft dan heels dengan warna senada dengan dressnya membiarkan rambut pirang sebahunya tergurai indah ,
“oppa deul anyeonghaseo” sapaku “eoh Yuri-ah waseo” ucap sunggyu oppa menghampiriku , kemudian merangkul pundakku “kau datang dengan siapa?? apa kau sudah makan??” tanyanya dengan menunjukkan senyum manisnya “aku datang dengan yumi , aku sudah makan oppa” jawabku , aku melihat kearah howon yang tengah mendengarkan lagu dengan headphone ditelinganya , mungkin dia tidak menyadari kehadiranku, aku berjalan menuju kearahnya “hoh” ku kejutkan dirinya “yak” teriaknya terkejut “yak kau membuatku terkejut yuri-ah , sejak kapan kau datang??” tanyanya sambil mengelus dadanya “aku baru saja sampai” jawabku , “sini sini , duduk kau pasti lelah” ia menarikkan kursi yang ada disebelahnya dan menyuruhku duduk disana , aku duduk di sebelahnya “kau datang dengan siapa?? Apa kau sudah makan??” tanyanya kepadaku sambil mengusap pucuk kepalaku
“aku datang dengan yumi, tapi entah dimana dia sekarang , aku tentu sudah makan howon-ah, kau bertanya dengan pertanyaan yang sama dengan sunggyu oppa” ucapku kesal “itu , karena kau punya maag , jika kami tidak mengingatkanmu tentu kau tidak akan makan bukan” jelasnya “ne, ne , ne ajjhussi” ledekku “dasar anak nakal” ucapnya sambil mendorong dahiku pelan,
Ting
Tiba tiba ponsel howon berbunyi , ia sibuk dengan ponselnya sesaat kemudian ia beranjak dari duduknya “kau mau kemana?” tanyaku padanya “ah aku , ada sedikit urusan, kau disini dulu okay tunggu sampai aku kembali , arra” ujarnya kemudian pergi,
Setelah ia pergi, aku duduk tanpa melakukan apapun selain memainkan ponselku, merasa cukup bosan aku beranjak dari dudukku dan berjalan keluar , aku berjalan jalan ke seluruh stasiun tv ini , aku melihat banyak staff yang lalu lalang , mereka pasti sibuk mengurus persiapan comeback infinite , aku melihat sebuah pintu bertuliskan “Roof” aku membuka pintu itu dan berjalan menaiki anak tangan itu setelah sampai kepintu menuju luar, aku membuka pintu itu aku berjalan keluar ,
Aku mematung melihat pemandangan yang entah membuat hatiku menjadi sesak, aku melihat howon dan yumi saling berpelukan, kemudian howon mendaratkan bibirnya ke bibir yumi, tanpa sadar air mataku mendarat ke pipiku, tanganku menyentuh dadaku yang terasa sakit walaupun tak tertusuk apapun , aku mengusap air mataku kasar , tanpa pikir panjang aku pergi dari tempat itu ,saat aku keluar aku berpapasan dengan sunggyu oppa, “neo waegeure??” tanyanya bingung tanpa menjawab pertanyaannya aku pergi meninggalkannya yang tampak bingung
Aku berjalan menuju toilet , aku menutup kasar pintu toilet , aku terduduk di closet duduk kakiku terasa tak sanggup membopong tubuhku untuk berdiri lagi, air mataku terus saja mengalir tak ingin berhenti,
Setelah cukup puas menangis aku berjalan menuju ke barisan penonton, aku melihat Yumi dengan sumringah melambaikan tangannya kepadaku, aku berjalan menghampirinya dan berdiri disebelahnya “Yuri-ah, ini” sambil memberikan lighstick infinite kepadaku “oh gomawo “ kemudian mengambil nya ,
Aku mendengar suara riuh Inspirit , aku melihat kearah panggung , aku melihat howon dan para member infinite memasuki panggung “hana deul set anneyonghaseo infinite imnida” sapa mereka , teriak riuh inspirit terlebih lagi yumi yang terlihat antusias, terkecuali aku , aku hanya diam mematung melihat mereka di atas panggung , howon yang melambaikan tangannya kearah yumi dan aku , kemudian ia mengedikan bahunya bibirnya berucap ‘wae?’ mungkin ia bingung kenapa aku terpaku diam tidak seantusias biasanya.
Aku menggelengkan kepalaku, tanda bahwa aku tidak kenapa kenapa, setelah itu howon dan para member infinite yang lain bersiap diposisi, lagu diputar , lagu comeback mereka yang berjudul bad itu membuat fans larut dalam alunan lagu, setelah selesai yumi menarikku ke backstage sesampainya di backstage aku melihat mereka duduk disofa mereka terlihat sangat lelah,
Aku berinisiatif memberikan botol air mineral kepada howon, tapi aku terselip oleh yumi yang sudah memberikan botol air mineral kepada howon, howon terlihat senang yang diberikan yumi, sesaat ia menatapku “yak yuri-ah “ dan menghampiriku “kau mau minum?” tawarnya , aku terdiam tanpa menjawabnya entah mengapa lidahku sulit sekali berbicara dengannya
“yak uri riri, neo gwenchana?” tanyanya khawatir “eum ,gwenchana” ucapku kemudian mengambil air mineralnya dan meminumnya hingga habis , kemudian memberikan botol kosong kepadanya “yak kau ini hebat sekali , setelah selesai hanya memberikan sampahnya saja , dasar” ucapnya kesal “ini , ku ganti dengan air mineralku” ucapku kemudian memberikan botol airku kepadanya “gomawo, oh ya bagaimana penampilan kami hari ini” tanyanya “iya bagus , kau keren howon-ah” jawabku datar
“kau kenapa?? Tidak biasanya kau begini” tanyanya bingung “aniya howon-ah , aku tidak apa apa” ujarku “benarkah? Kau terlihat murung, apa terjadi masalah terhadapmu, eum ceritakan saja” tanyanya khawatir “ah howon-ah , aku pulang dulu aku masih ada urusan lagi” dalihku kemudian aku pergi terburu buru, tetapi tangan besarnya menahan tanganku
“ya mau ku antar pulang?” tawarnya , aku melepaskan tautan tangannya dari tanganku “tidak perlu, kau antar pulang Yumi oke, aku pergi dulu” ucapku terburu buru berlari pergi “hati hati yuri-ah” teriaknya, aku berlari hingga ke halte bus, setelah bus datang aku masuk dan duduk di bangku paling belakang,
Aku menatap keluar kearah jendela, entah mengapa di fikiranku ada howon, dan saat mengingat kejadian hari ini hatiku terasa sakit , pada saat itu aku menyadari bahwa aku memang mencintainya …
FLASHBACK OFF
1 tahun kemudian
Ku sibukkan diriku dengan kertas kertas berserakan yang ada di mejaku, aku mengetik beberapa kata di laptop berwarna hitam kesayanganku, ekor mataku terus saja sibuk mengoreksi kata demi kata yang ada di layar laptop,
Ting..
Ponselku berbunyi , aku melihat ada notifikasi pesan disana, setelah aku melihat nya mataku kembali terfokus pada layar laptop tapi lagi lagi ponselku berbunyi dan kali ini bunyi telfon masuk, aku merenggangkan leherku, aku melihat pada layar ponselku ,
이호운
Tertera jelas namanya , hatiku enggan untuk menjawab telfonya , tapi otakku berkata lain, aku menekan tombol hijau itu
“yeobeseo? Waeyo howon-ah” ,”kau sedang apa?”,”aku sedang mengejarkan tugas kuliahku, wae?” ,” aku ingin mengajakmu makan, aku sudah mengajak yumi bersamaku, segeralah datang di restoran jepang dekat apartement mu , oke, keuneo” ucapnya setelah menutup telfon, aku menatap nanar layar ponselku, sebenarnya aku tidak ingin datang tapi hatiku berkata lain, aku beranjak dari dudukku dan bersiap untuk menemuinya,
Japan Resto
Sesampainya disana, ku edarkan pandanganku mencari yumi dan howon, aku melihat howon di bangku paling ujung ia melambaikan tangannya kepadaku, aku melihat yumi yang duduk manis di sebelahnya , aku berjalan menghampiri mereka, aku duduk di kursi di depan howon
“ya , riri-ya kenapa kau sangat lama? kami kelaparan menunggumu tau” rengek howon seperti anak kecil “bukan kami tapi lebih tepatnya kau oppa” ucap yumi mengacak pelan rambut howon , terlihat cengiran howon yang terlihat senang, tuhan haruskah aku melihat ini bahkan didepan mataku
“jika aku lama kenapa kalian tidak pesan terlebih dahulu, jinjja neomu monchungiya lee howon” ucapku datar , aku menyentil dahinya “auw” ia merintih kesakitan “rasakan itu” ucapku kesal “chagi lihat dahiku sakit” rengeknya kepada Yumi , yumi mengelus ngelus dahi howon kemudian ia juga menyentil howon , yumi tertawa keras saat berhasil menjahili howon, aku dan yumi berhigh five ria atas keusilan kami “yak kalian memang hebat, kakak beradik yang sangat menyebalkan” ucap howon kesal
“yak, lee howon kapan kau dewasa? Jangan seperti anak kecil jika fansmu tau bagaimana eoh” jelasku “biarkan saja , ini kan sudah imageku” ucapnya ngambek ia mengerucutkan bibirnya , ia terlihat seperti bebek menggemaskan “aigoo uri chingu” ucapku sambil mencubit bibirnya gemas “auh, yak sakit” ucapnya kesatian “jika kau bertingkah seperti itu lagi akan kupukul kau” ucapku sambil mengepalkan tanganku kearahnya “arraseo” ucapnya
“oh hyung “ ucap howon kemudian melambaikan tangannya kepada orang yang ada dibelakangku , aku melihat sunggyu oppa ada dibelakangku ia mengambil kursi yang ada disebelahku, kemudian howon memanggil pelayan dan memesan makanan,
Onigiri, Tuna , chiken katsu , Sushi dragon roll avocado, ramen dan juga teh favoriteku white tea tersedia di meja berbentuk bundar yang kami tempati , aku memakan beberapa potong onigiri perlahan , aku melihat kearah yumi dan howon mereka saling menyuapkan makan ke satu sama lain, entah mengapa aku menjadi semakin cemburu dengan kemesraan mereka dan juga selera makanku tiba tiba hilang
“wah wah wah, sepertinya aku dan yuri menjadi obat nyamuk disini, benarkan yuri-ssi” ujarnya menatapku “eoh?” ucapku bingung “yak hyung , jangan bicara begitu , ini moment moment yang sudah lama ku tunggu tau , akhirnya aku bisa bemesraan dengan kekasihku” jelas howon sambil menggenggam mesra tangan yumi , mataku memanas terlebih hati yang semakin bergemuruh ingin marah “baiklah kalau begitu aku dan yuri akan pergi keluar, kalian lanjutkan saja oke, kajja yuri-ah” tanpa pikir panjang sunggyu oppa menarik tanganku dan membawaku entah kemana
Aku mengikuti sunggyu oppa melangkah entah kemana “oppa sebenarnya kita mau kemana?” tanyaku bingung “kita akan kesana” ucapnya sambil menunjuk kursi panjang yang ada ditaman , kemudian kami duduk tanpa sepatah katapun terlontar dari mulut kami
“yuri-ah” panggilnya “eum waeyo??” tanyaku “aku ingin menanyakan sesuatu kepadamu” ucapnya dengan nada serius “bertanya? Silahkan ajukan apapun pertanyaan kepadaku siapa tau aku bisa menjawabnya” ucapku santai “haha , kau ini polos sekali” ucapnya sambil mengacak rambutku pelan ,
aku menatapnya senyumnya yang membuatku tenang itu membuatku nyaman jika bersamanya tapi ia berbeda dengan howon , walaupun kami saling bertengkar aku lebih nyaman jika bersama howon “kau dan howon bersahabat cukup lama kan?” tanyanya
“iya , hampir seluruh tahun kami dilakukan bersama sama, aku sangat bosan jika terus bersamanya , dan pada akhirnya howon jadi seorang member boyband tapi tidak berpengaruh , ia sama saja meluangkan waktunya bersamaku dan Yumi” jelasku
“jadi kalian masih saling pergi bersama?” tanyanya lagi “eum mungkin lebih tepatnya , aku dan howon , tapi sekarang tidak” ucapku kemudian tersenyum murung “wae? Mengapa bisa?” tanyanya bingung “karena Howon sudah punya Yumi yang menemaninya , tanpa aku pun dia bisa bersama Yumi” ucapku lirih
“Keundae, wae oppa bertanya tentang itu?” tanyaku bingung “an..aniya, hanya saja aku ingin tau” ujarnya sambil menggaruk lehernya “apa howon tidak pernah bercerita kepada oppa?” tanyaku “iya sering sekali dia bercerita tentangmu” jawabnya “lalu kenapa oppa bertanya kepadaku lagi?” tanyaku balik “apa aku salah aku bertanya ? aku juga ingin tau tentang dirimu” ujarnya “tentu saja oppa boleh tau tentangku” ucapku
“ini sudah malam aku pulang dulu oppa” ucapku beranjak dari dudukku waktu menunjukkan pukul 11 malam, besok aku ada mata kuliah pagi “mau ku antar?” tawarnya “tidak perlu, apartementku sangat dekat dari sini, aku pergi dulu” ucapku kemudian berjalan cepat meninggalkan sunggyu oppa
Sesampainya di apartementku , aku menata kertas kertas yang ada di meja dan memasukannya kedalam stopmap berwarna merah muda, ku dudukan diriku dan menikmati sisa sisa kelelahanku, pikiranku kembali termenung melihat kemesraan howon dan yumi , ke cemburuanku semakin membesar , aku sangat mencintainya , tapi ia bahkan tidak menyukaiku tapi ia menyukai adikku ,
Mungkin howon suka gadis yang feminim tidak sepertiku yang kemana mana menggunakan celana jeans dan sepatu cats,
TINGTONG
Aku berjalan membukakan pintu , entah siapa yang malam malam datang kerumahku,
Clek..
Aku melihat howon membawakan bungkusan, aku tau itu pasti dari restoran tadi “yak lee howon, kenapa kau kesini??” tanyaku bingung “aku membawakan ini untukmu , aku tau kau kau masih lapar jadi aku akan membawakanmu ini” ucapnya kemudian menyelonong masuk kerumahku
Aku mengekor di belakang howon, howon mengambil piring piring , ia menata makanan untukku , ini hal biasa yang dilakukannya jika kerumahku, piring piring yang berisikan onigiri dan chicken katsu tertata manis di atas meja makan,
“yak yuri-ah ayo duduk, kita makan” ucapnya aku menuruti perintahnya aku duduk di kursi depannya aku mengambil sumpitku dan mulai memakannya “bagaimana? Apakah enak? Harusnya aku membawakanmu kimchi buatan ibuku juga, hahaha tapi tidak sempat pulang kerumah karena harus mengantar yumi pulang “ujarnya sambil sibuk memakan beberapa chicken katsu
Apa aku harus mengatakannya sekarang? Tuhan bantu aku, apa yang harus kulakukan , baiklah tenangkan dirimu yuri-ah kau pasti bisa, ucapku pada diri sendiri didalam hati
“yak, yuri-ah kau ini kenapa ?? belakangan ini kau sering melamun, sebenarnya ada masalah apa ho? Apa ada orang yang mengganggumu?? Siapa siapa yang “ ucapannya terpotong oleh ucapanku “howon-ah” “eoh wae??” tanyanya bingung
“sebenarnya aku ingin mengatakan sesuatu kepadamu” ujarku padanya , aku menatap dirinya serius wajahnya tampak bingung , aku menghela nafas kasar “entah dari mana ini semua bermula, tapi aku baru menyadari suatu hal bahwa …” aku menatapnya ia menunggu kalimatku selanjutnya “sepertinya aku menyukaimu” ucapku pelan , ia tertegun mendengarkan ucapanku
“mungkin ini terdengar aneh olehmu, tapi aku benar benar menyukaimu lee howon” ucapku pelan, bibirku bergetar , air mataku lolos begitu saja dari mataku ,aku menundukan kepalaku “mungkin aku sangat jahat jika aku menyukaimu, aku tau kau kekasih yumi , tapi bisakah kau mengetahui perasaank, aku terluka howon-ah , aku ingin kau tau bahwa aku cemburu melihatmu bermesraan dengan Yumi” ucapku terisak air mataku semakin deras mengalir
Aku merasakan howon memelukku, aku membalas pelukannya ku benamkan kepalaku di dadanya
“Yuri-ah, mianhae jika aku melukaimu, tapi maafkan aku, aku tidak bisa membalas perasaanmu” ujarnya pelan sambil mengelus kepalaku dengan sayang , tangisku semakin keras hatiku semakin sakit mengetahui bahwa ia tidak menyukaiku, ia mengatakan maaf dengan lembut dan tangisku semakin keras, mungkin sakit yang kurasakan tak sebanding dengan kata maafnya Tuhan, haruskah aku menerima ini fakta bahwa ia tidak mencintaiku
Keesokan harinya …
aku membuka mataku yang terasa berat , aku mencoba untuk bergerak tapi tubuhku dipeluk oleh howon di sofa ruang tamu, aku membalas pelukannya , aku melepaskan tangan besarnya yang ada dipinggangku , dan beranjak bangun segera mempersiapkan diriku untuk berangkat ke kampus
—
Aku mengaduk kembali sup kubis buatanku, dan mencicipinya tidak terlalu asin dan rasanya gurih, sup kubis makanan favoritnya bahkan ibunya tidak mengetahui jika ia suka sup kubis , menurutnya aku adalah orang yang tau bagaimana dirinya, saat kakinya cidera aku merawatnya dan mengantarnya setiap hari kerumah sakit , aku selalu membuatkan sup kubis untuknya jika aku kerumahnya
Aku melihat dibelakangku howon berjalan menuju dapur , ia membuka kulkas dan menuangkan air ke dalam gelas “yak, lee howon , kau sudah bangun? Mandilah aku akan mempersiapkan sarapan untukmu” ucapku menuangkan sup buatanku kedalam mangkuk dan menaruhnya di meja
“wah sup kubis , dan lalu kau sendiri tidak sarapan? Ayo makan bersamaku satu mangkuk untuk berdua” ucapnya “terima kasih atas tawaranmu, tapi aku tidak bisa , aku harus berangkat ke kampus , aku ada jadwal pagi , aku pergi dulu howon-ah” ucapku terburu buru , aku menyambar ponsel tasku dompet dan juga “yak han yuri” teriaknya tak ku idahkan,
Setelah mengenakan heels , aku berlari hingga ke halte bus masa bodoh jika heelsku patah aku sama sekali tidak perduli aku menyetop taksi dan kemudian berangkat menuju kampus
—
Sesampainya di kampus,
Aku bingung kenapa semua mahasiswa menatapku begitu , aku hanya mengenakan kaos berwarna merah muda kebesaran dan juga jeans robek robek dan juga heels berwarna krem aku bahkan tak melupakan kacamata bulat kesayanganku, aku menatap diriku kembali apa pakaianku salah ,pikirku
Baru beberapa langkah aku berajalan, aku teringat sesuatu hingga membuat langkahku terhenti, berkasku aku menepuk jidatku aku merasa menjadi orang bodoh sekarang
Aku pasrah jika harus dihukum oleh dosen tergarang di kampusku, aku berjalan pelan menuju kantin , aku mendengar riuh para siswi , aku melihat dari kejauhan howon mengenakan sweater warna coklat dan celana jeans robek robek yang dipadu padankan dengan sepatu nya yang berwarna senada dengan sweaternya, langkahnya terhenti tepat di hadapanku , aku bingung seluruh kampus menatapku dan howon , aku takut jika nitizen menyebarkan rumor buruk tentang howon
“yak , lee howon kenapa kau kesini?” tanyaku biasa “aku ingin mengantarkan ini” ucapnya dan menyodorkan map berwarna merah muda, ini map yang ku butuhkan , aku mengambilnya dan menatapnya “yak han yuri, lain kali jika ku panggil kau harus menjawabnya bukan pergi begitu saja tanpa menjawabku” ujarnya kesal “yak lee howon, bisa kah kita pergi dari sini” ucapku pelan “ah, oke” ucapnya sambil menganggukkan kepalanya paham “kajja” ucapnya ia menarik tanganku dan mengajakku pergi.
—
Aku duduk sambil menatap map merah muda milikku, howon tampak santai duduk di taman dekat café milik ayah, café ayahku dekat sekali dengan hutan dan di sekililing café banyak sekali pohon dan juga udaranya yang dingin walaupun cuaca panas
“howon-ah” panggilku “wae” jawabnya “aku bingung sekali, hari ini seluruh siswa menatapku mereka berbisik bisik tentang diri tapi aku tidak tau apa yang mereka maksudkan” ujarku “karena kau mirip Yumi bodoh, itu sebabnya mereka menatapmu begitu” ucapnya “tidak , aku dan yumi itu punya perbedaan yang ketaran bodoh ,Yumi itu tidak pernah menggunakan kacamata dia selalu menggunakan dress dan juga rambutnya yang selalu berwarna blonde” jelasku , kemudian ponselku mendapatkan satu notifikasi pesan dari Yumi
우리 동생❤:
Ya, kenapa ada berita tentangmu dan Sunggyu oppa? Ya apa kau berkencan dengannya??
Mataku membulat sempurna, saat membaca pesan Yumi kepadaku, aku membalas pesannya
‘yak pabo, bagaimana bisa? kami hanya pergi ketaman duduk dan berbincang, wahhh nitizen yang menyebalkan -_-’
Ah sekarang aku tau kenapa seluruh siswa menatapku, jadi gara gara ini , wahhh ini tidak baik untukku kedepannya
“kenapa? Pesan dari siapa?” Tanya howon “dari yumi , dia bilang ada artikel tentangku dengan sunggyu oppa” jawabku , sambil terus saja berkutat dengan ponselku aku mencari di pencarian, beritanya menjadi trending topik di seluruh dunia ,nan eotteokkeh
“mwo? Jinjja??” ucapnya terkejut, aku menjitak kepalanya gemas , “disaat seperti ini kau malah bertanya , harus nya kau membantuku bodoh” ucapku kesal “yak, jika kau berkencan dengan sunggyu hyung tidak masalah bukan” ucapnya enteng “bahkan agensimu mengkonfirmasi bahwa itu benar” ucapku datar kemudian menunjukkan artikel itu kepada howon “jadi .. itu … benar??” tanyanya ia menunjukkan tidak meyakinkan dari wajahnya
“aihh tentu saja tidak bodoh , jika aku berkencan dengan sunggyu oppa mana mungkin aku menyatakan perasaanku kepadamu kau ini bagaimana!” ucapku dengan nada kesal , kemudian howon pergi aku memanggilnya berulang kali tanpa ada jawaban dari nya
—
Author P.o.v
Howon berjalan menghampiri pria bermata kecil itu , kim sunggyu , ia menarik kasar kerah sunggyu dan melayangkan pukulannya kepipi mulus sunggyu sunggyu pun membalas , membuat para member infinite melerai mereka yang sudah memar dan berdarah darah tapi amarah howon mengalahkan segalanya ia sangat marah mengetahui bahwa sahabatnya dirumorkan oleh orang sudah ia anggap kakaknya itu “katakan sebenarnya apa mau hyung? Kenapa kau melibatkan sahabatku dalam hal ini” ucapnya dengan nada marahnya
Sunggyu tersenyum miring , membuat howon bingung “kau sudah tau bagaimana rasanya bukan? jika seseorang yang kau sayang di rampas begitu saja dengan mudah, jadi jangan sekali kali bermain dengan kehidupanmu atau kehidupan akan mempermainkanmu” ucap sunggyu datar , “jika sekali lagi kau melakukan ini , aku tidak akan mengampuni mu hyung , camkan apa yang ku dapat saat ini karena ada alasannya , dan kau memulai memicu nya lagi , dan kau tidak akan dapat yang kau mau” ucap howon pelan dengan penuh penekanan setiap katanya howon melepas kasar kerah sunggyu dan kemudian pergi, hatinya dilingkupi rasa marah entah mengapa hatinya begitu marah dengan sunggyu ,
—
Back to Yuri P.o.v
aku sibuk menata meja makan , aku memutuskan untuk pulang kerumah orang tuaku , walaupun sedikit jauh dari kampusku hanya memerlukan waktu hampir 1 jam dengan menggunakan taksi “Yak han yuri , apa kau benar berkencan dengan sunggyu oppa??” Tanya yumi tiba tiba kepadaku
“yak pabo yeoja , kami hanya saling kenal saja kau tau aku bahkan tidak pernah menelfon atau menulis pesan untuknya , jadi fikirkan saja mana mungkin aku berkencan dengan Leader Infinite itu” jelasku kesal “mungkin saja , karena kau dekat sekali dengannya” ucapnya asal aku menatapnya kesal , dia benar benar mirip dengan howon kepribadian yang membuat orang gampang sekali marah
Ponselku berbunyi aku melihat siapa menelfonku , nomer tidak di kenal? Fikirku , aku menekan tombol hijau itu dan menjawabnya
“Yeoboseo??” “han yuri , ini aku sunggyu” “eoh sunggyu oppa, waeyo??”
“lihat bahkan kalian sekarang sedang telfon kan” gumam yumi yang masih bisa kudengar, aku mendesis kesal dasar han yumi
“kau dimana?? Aku ke apartementmu kata tetanggamu kau tidak pulang kerumah” “ah aku dirumah orang tuaku oppa waeyo??” “bolehkah aku mampir??” “ahh, eumm” “oh ayolah, aku hanya ingin mampir saja” “baiklah , datanglah” “ah oke gumawo , aku akan segera kesana” pip
Aku menaruh kembali ponselku , aku mendengar suara langkah kaki , aku melihat dibelakangku aku melihat howon yang babak belur , aku menghampirinya dan melihat apakah ada anggota tubuhnya yang terluka “aku tidak apa apa yuri-ah, kau tenang saja eoh” ucapnya menenangkan ku “ mana bisa begitu , lihat bahkan dahimu berdarah , ayo ikut aku akan ku obati” aku menariknya agar duduk disofa , aku mengambil kotak p3k yang ada dikamarku, aku mengelap darah yang ada didahinya dengan kapan
Ia meringis kesakitan , “yak howon oppa, kau kenapa” ucap yumi dari luar berlari menghampiri howon “gwenchana, yumi-ah tadi aku terjatuh saat melangkah” ucapnya menenangkan yumi , aku tau howon berbohong ia pasti baru saja berkelahi dengan seseorang
Dehamku , membuat howon menatapku dengan tatapan bingung “yumi-ah , kau siapkan makan malam ya , aku akan mengobatinya” ucapku sambil sibuk meneteskan obat merah ke kapas , yumi kemudian berlalu pergi dan melaksanakan apa yang kukatakan
Suasana menjadi hening , kami saling terdiam satu sama lain “apa kau cemburu?” tanyanya memecah keheningan , aku menatapnya aku tak menjawab pertanyaannya kemudian menempelkan kapas itu dengan plester ke dahinya, aku merapikan kembali kotak p3k itu, tapi tangannya menahanku “jawab aku yuri-ah , apa kau cemburu?” tanyanya lagi
Aku hanya menatapnya , aku bingung harus menjawab apa aku menundukkan kepalaku karena aku bingung sekaligus sedih , tangan hangatnya mengangkat daguku , tangannya yang mengelus pelan pipiku jantung ku terasa berhenti berdetak, wajahnya mendekat kearahku , mata kami saling bertemu satu sama lain, bibirnya ada beberapa senti dari bibirku
Tapi langkahnya terhenti setelah bunyi bel dari pintu, aku bangkit dari dudukku kemudian membuka pintu , pipiku terasa panas , aku yakin sekali pipiku sangat merah sekarang , aku melihat sunggyu oppa dengan wajah memarnya , aku menatap howon tanda bahwa aku bertanya ‘apa kau bertengkar dengan sunggyu oppa’
Ia hanya mengedikan bahunya, “oppa masuklah” ucapku sambil menggandeng tangan sunggyu oppa, aku melihat howon menatapku tak suka, biarkan saja ia bahkan mau membodohiku,
“aigoo, uri sunggyu nim kau datang” ucap ibuku sambil menaruh semangkuk besar sup kimchi ke meja “ah eommonim, anneyonghaseo” ucapnya tersenyum manis “duduklah sunggyu nim , mari makan malam bersama” ujar ibuku sambil memaksanya duduk di kursi “ah ne” ucapnya “lee howon ayo makan eomma sudah membuatkan sup kimchi” ucap eomma kepada howon “wah sup kimchi, eommonim sangat tau selera makananku” ucapnya senang kemudian duduk di sebelah sunggyu oppa
—
Beginilah kami sekarang , aku duduk di depan mereka dengan yumi , aku menatap mereka , tidak ada tanda tanda mereka sedang ada masalah, “yak han yuri makanlah” ucap howon dengan mulut yang masih terisi penuh oleh nasi “sebelum kau bicara telan dulu nasi mu itu , dasar bodoh” ucapku sambil menujuk mulut howon dengan sendokku
“wah ini sangat enak eommeonim, eommeonim membuatnya dengan cinta” ucap sunggyu oppa “bukan aku yang membuatnya tapi yuri, sup kimchi itu yang membuatnya adalah yuri” ucap eomma “wah benarkah ? yak han yuri kau sangat pandai memasak ya, aku suka masakanmu ini lezat” ucap sunggyu oppa
“nde gumawoyo” ucapku malu, setelah selesai makan malam sunggyu oppa mengajakku keluar sebentar dan bersantai di halaman belakang rumahku kami duduk tenang disana sambil menikmati nuansa malam hari dirumahku
“kau sudah baca berita hari ini?” tanyanya memecah keheningan “eum sudah” jawabku , kemudian ia beranjak dari duduknya dan bersujud di depanku “yuri-ah , aku menyukaimu, mau kah kau menjadi kekasihku” ucapnya tanganya menggenggam erat tanganku , hatiku campur aduk memikirkan ini
Jadi dia menyukaiku? Bahkan howon menolakku , aku mencintai howon tapi aku tidak ingin menyakiti sunggyu oppa aku harus bagaimana, ku anggukkan kepalaku tanda aku mengiyakan ucapannya,
Ia tampak senang ia memelukku erat , aku tak membalas pelukannya , untuk pertama kalinya aku mengecewakan orang bahkan mencintaiku , aku merasa sangat sedih bahkan mengingat howon menolakku waktu itu
—
Keesokan harinya , aku melihat howon dan sunggyu oppa tertidur di sofa tanpa selimut , aku mengambil ponselku dan tersenyum jahil aku memotret mereka yang sedang tertidur di sebuah sofa dengan posisi berpelukan hihi ini sangat lucu
Aku melihat howon terbangun dari tidurnya , “eoh, howon-ah selamat pagi” ucapku “eum, yak ini jam berapa?” tanyanya setengah sadar sambil menggaruk lehernya “ini jam 6” ucapku sambil melihat kearah jam dinding di atas howon
“eum , jinjja” tanyanya lagi “eum , lihat lah jam dinding yang ada diatasmu” ucapku sambil menunjuk jam dinding yang ada diatas kepalanya “ini hari apa?” tanyanya lagi setelah ia benar benar sadar “ini ..” sambil berpikir keras “hari sabtu, bukannya kau tidak ada jadwal?” tanyaku padanya “iya , tapi hari aku ada latihan” ucapnya sambil menyambar handuk yang ku pegang kemudian berjalan kearah kamar mandi
Aku melihatnya dengan penuh Tanya , kenapa dia suka sekali menyambar handuk yang baru saja ku gunakan, dasar bodoh -_-*
Setelah bersiap siap aku berjalan menuju meja makan , semuanya tengah sarapan , aku mengambil sepotong roti bakar kemudian pergi “yak neo eodiga?” panggil eomma “aku ada urusan sebentar eomma” jawabku sambil menggunakan heels krem yang dibelikan yumi untukku
“yuri-ah biar aku mengantarmu” ucap sunggyu oppa mendekatiku “tidak perlu oppa , aku bisa pergi sendiri aku akan naik bis, aku pergi dulu” ucapku terburu buru kemudian pergi begitu saja,
-*-
Akhirnya aku sampai ketempat tujuanku , aku berjalan masuk ke perusahaan yang menaungi lovelyz dan infinite ini , ku katakan pada sekertaris ceo nim woolim ent. Ini , saat aku menunggu, seseorang menyapaku wajahnya tampang tak asing olehku , ia adalah maknae infinite sungjong “nuna” panggilnya “oh iya sungjong-ah, annaeyong” ujarku “oh nuna , kenapa kau disini? Bukankah sunggyu dan howon hyung menginap dirumahmu??” tanyanya
“ah iya , memang , kenapa?” ucapku “tidak apa apa nuna” ujarnya sambil tersenyum manis “nona , anda sudah ditunggu oleh sajangnim di ruangannya” ucap sekertaris ceo nim “nuna kau menemui sajangnim?” tanyanya , aku tak menjawabnya aku hanya menundukkan kepalaku dan pergi meninggalkannya
—
“maaf jika aku lancang datang kesini , tapi aku mohon jangan libatkan aku kedalam hubungan yang kau buat” ucapku terus terang “kenapa ? bahkan sunggyu mengatakan kalian telah berpacaran” ujarnya “paman, aku mohon aku hanya menyukai satu orang dan paman tau jika aku mencintai orang itu” ucapku kesal “maafkan aku jika begini aku tak bisa membuatmu menjalin hubungan dengan dia , tapi tunggulah hingga beberapa saat kau mengerti , biarkan semua ini akan mengalir begitu saja okey” jelasnya
“mau sampai kapan aku harus menunggunya yang menyukaiku, paman tau bahwa aku tidak memaksa perasaanku , bahkan mereka bertengkar , lalu aku harus bagaimana? Diam tak tau apa apa , begitu? Maaf tapi aku tidak bisa” aku beranjak dari dudukku dan membungkuk dan pergi
—
Aku duduk termenung di café ayahku , aku duduk ditemani segelas mocha dan juga choco chips kesukaanku ,entah bagaimana aku harus lakukan , bahkan perasaanku sangat berantakan sekarang, aku melihat seseorang duduk dihadapanku , pria bermata kecil itu adalah ciri khasnya , leader infinite kim sunggyu
“kenapa oppa bisa disini?” tanyaku bingung “aku melihatmu saat ada di agensi , kenapa kau kesana? Kau bertemu dengan sajangnim?” tanyanya “iya , aku bertemu dengannya sebagai pamanku , bukan sebagai ceo woolim ent.” Ujarku
Aku mengambil satu chocochips, saat aku ingin memakannya sunggyu oppa mengambilnya dan memakanya , aku menatap wajahnya datar ia bahkan tersenyum kearahku , astaga tuhan beri aku kesabaran
“oppa , itu choco chipsku” ucapku “lalu?” ia terus saja memakannya hingga tersisa satu buah “makanlah aku tidak ingin makan” ucapku kemudian meminum segelas mocha , kemudian ia menatapku dengan penuh arti , sebenarnya dia kenapa
Kemudian ia menarik leherku , bibirnya mulus mendarat ke bibirku , ia terus mengulum bibirku , aku hanya dia terdiam atas perlakuannya ,ku kerjapkan mataku berulang ulang dan tautan kami terlepas “bibirmu manis” ucapnya mengusap bibirnya dengan ibu jarinya
—
Sejak saat itu aku mencoba sedikit membuka hatiku untuk sunggyu oppa , walaupun tak bisa kupikir aku sangat mencintai howon, satu pesan masuk keponselku aku melihat howon tertera di layar ponselku
이호운
Han yuri , hari ini aku akan tampil di acara tentang menampilkan skill dance para main dancer kau harus lihat aku menjadi joker aku akan sangat sexy , seeyou :*
‘‘tentu howon-ah aku akan melihatmu secara langsung’
Ponselku berbunyi kembali , aku melihat howon menelfonku
이호운
‘waeyo howon-ah’ ‘kau datang pukul 3 oke , aku hanya mengajakmu , oke’ ‘tapi ke..’ pip baru saja aku ingin melanjutkan kalimatku ia sudah mematikan nya , aku melihat kearah jam dindingku waktu menunjuk kan pukul 1 siang , aku beranjak dari dudukku dan bersiap siap
SKIP 3 KST
Aku berjalan kebarisan penoton , kemudian aku bertemu jeoyeon salah satu member girlband yang sedang naik daun saat ini, dulu kami satu tempat les “yak jeoyeon-ah” panggilku “eoh , yuri unni” ucapnya histeris kemudian memelukku “unni apa kabar?” tanyanya “aku baik , kau yahh akhirnya seperti keinginanmu menjadi member girlband yap” ucapku “hahah iya, unni kemari ingin menonton siapa?” tanyanya “pasti howon oppa kan” godanya
“yah begitulah dia menyuruh ku datang tanpa yumi , yak lalu kau?? Kau ingin mendukung membermu kah?nugu ireum?” ujarku”oh momo-ring” jawabnya “ah begitu” ucapku “ayo unni masuk” ucapnya kemudian menarikku , saat sampai di bangku peserta aku melihat howon yang sudah duduk dibangku menunggu dirinya tampil salah satu staff berjalan menghampiriku
“han yuri-ssi , bisa ikut denganku?” tanyanya “eoh nde” ucapku kemudian mengikutinya, ia mengantarkanku kesebuah ruangan bertuliskan Infinite hoya, aku memasuki ruangan itu, aku melihat howon yang tengah berlatih dengan backdancernya
Ia yang melihatku begitu senang, kemudian meminta para backdancernya keluar “yak , kenapa mereka keluar biarkan saja” ucapku kemudian duduk di sofa “biarkan saja aku ingin berdua denganmu” ucapnya duduk disebelahku sambil memeluk pinggangku, mungkin kalian berfikir ini tidak wajar tapi kami sudah sering bermanja manja seperti ini jadi ini sudah hal biasa bagi kami
Dagunya bertopang pada bahuku , tangannya menarik tubuhku hingga aku ada dipangkuannya , aku mencoba melepaskan tangan howon yang melingkar di pinggangku tapi tangannya lebih kuat dari pada tanganku walaupun ku paksa , akhirnya aku menyerah dan membiarkannya
Suara hening menyelimuti kami , hanya suara detak jantung ku yang terdengar , jantungku berdetak dengan sangat cepat dari biasanya, aku yakin pipiku pasti memerah, wajahku terasa panas saat ini
“kenapa eum howon-ah ? tidak biasanya kau begini” tanyaku menutupi kegugupanku “tidak aku hanya ingin memelukmu seperti ini , beri aku waktu sebentar agar aku bisa memelukmu” ucapnya aku hanya bisa bisa terdiam ,
“yak howon-ah kau harus tampil ,omo” ucap salah seorang membuat kami terbangun dari duduk kami “ah oke , aku akan segera kesana” ucap howon santai “hey ,aku pergi dulu kau lihat lah aku di bangku penonton , doakan aku sukses oke?” ucapnya sambil mengecup pelan pipiku kemudian pergi
—
Aku kembali ke bangku penonton, aku duduk di belakang teman teman jeoyeon , aku mengeluarkan kertas bertuliskan ‘ Hoya the best’ aku melihat hoya dengan dandanan layaknya seperti joker , saat musik di alunkan aku melihat nya yang penuh pesona, bahkan mulut ku ternganga saat melihatnya merobek baju berwarna hitamnya , dan saat akhir lagu dia tersenyum devil seakan dirinya terlihat seperti pria nakal, tak sengaja mata kami bertatapan ,
aku menutupi wajahku dengan kertas aku benar benar malu sekarang, aku mengintipnya ia sudah tidak berada pada panggung “eonni , tadi keren kan hoya oppa wahh dia sexy sekali” ucap jeoyeon kepadaku “eum tentu” balasku , kemudian ponselku bergetar terdapat notifikasi pesan dari howon
이호운
Yuri-ah , bisakah kau tunggu aku di backstage , aku akan segera pulang jadi kau harus menemani ku , okey ^^
—
Aku menunggunya di backstage , sekitar 10 menit aku menunggunya aku melihat taemin oppa lewat di hadapanku dan berhenti sejenak “eoh , Yuri-ssi” panggilnya saat melihatku “anneyonghaseo oppa” ucapku “wah kau makin cantik ya, oh ya sedang apa kau disini?” tanyanya “aku sedang menunggu ..” “dia sedang menungguku ,waeyo?” ucap howon tiba tiba merangkul bahuku “ah tidak , hanya saja aku bingung kenapa dia disini sendirian , kalau begitu aku duluan , yuri , semoga kita bertemu lain waktu” ucap taemin oppa berlalu , aku menatap howon kesal, aku sudah lama tidak bertemu taemin oppa dulu taemin oppa teman audisiku saat di SM Ent. Tapi aku gagal lolos audisi dan taemin oppa lolos , dan saat ia debut kami sempat bertemu setelah audisi , ia meminta kontakku dan kami masih saling berhubungan di sosial media walaupun jarang tak sesering dulu
“wae ? apa aku salah eoh?” tanyanya “tidak, ayo pulang” ucapku kesal kemudian menariknya pulang, Kami berjalan menuju parkiran, sejenak aku dan dirinya berhenti aku bertanya “dimana mobilmu?” sambil berbalik kearahnya “sebentar “ kemudian ia mencari kunci mobilnya di dalam saku celananya , ia menekan tombol mobilnya “itu disana” tunjuknya ke arah mobil berwarna merah disana “ayo” ucapnya sambil menggandengku menuju mobilnya
—
Sejak di perjalanan kami hanya diam tanpa mengatakan sepatah katapun, sesampainya di parkiran di apartement ku , kami masih sama saling terdiam satu sama lain “howon-ah terima kasih telah mengantarku , aku masuk dulu” ucapku sambil melepas selfbelt , saat aku ingin membuka pintu ia menahan tanganku , aku melihat kearahnya yang menatapku serius “wae?” tanyaku , ia memelukku , aku membalas pelukannya “neo waegerae howon-ah?” tanyaku sambil mengelus punggungnya “saranghae” ucapnya ,
Entah apa pendengaranku memburuk atau bagaimana “kau mengatakan apa?” tanyaku memastikan sambil mendorongnya dan menatapnya “saranghae han yuri” ucapnya , jadi dia benar benar mengatakannya
Aku melihat kearah matanya , matanya tampak tulus saat mengatakannya , jadi penantianku terjawab? “howon-ah” “aku serius yuri-ah” ucapnya lembut , aku tersenyum ,air mataku mengalir begitu saja , ia memelukku lagi , tangisku terisak kenapa ia begitu terlambat menyadari perasaannya , kenapa ia membuatku gila menunggu lama pernyataannya saat ini ?
“tapi ,ini salah howon-ah , kau .. kau sudah berpacaran dengan yumi aku juga sudah berpacaran dengan sunggyu oppa, ini tidak benar howon-ah” ucapku aku menepis pikiranku tentang ucapannya “dengar aku yuri-ah, aku hanya menyukaimu hingga detik ini , dari saat aku masih kecil aku hanya menyukaimu, tidak ada orang lain lagi selain kau, hatiku hanya di isi oleh dirimu” ucapnya, membuatku menunduk pelan,
air mata yang terus saja mengalir, ia mengangkat daguku , bibirnya yang dingin menyentuh bibirku , pergerakkan lembut pada bibirku membuat bibirku membalas lumatannya , aku meremas ujung bajunya dan menikmati sentuhan bibirnya , ibu jarinya mengarah menghapus air mataku yang terus saja mengalir
aku melepas ciumannya , tangannya menangkup pipiku mata kami saling bertatapan satu sama lain “maaf aku baru menyatakannya , dan aku mohon kau jangan menangis lagi eoh , aku tidak ingin kau menangis karena diriku , karena sekarang aku akan selalu bersamamu” ucapnya lembut
kemudian setelah itu ia mengantarku ke apartementku , langkah kami terhenti saat ada didepan apartement “pulanglah” ucapku , ia terus menggandeng tanganku tanpa enggan ingin melepasnya , ia mengelus pelan tanganku “howon-ah pulanglah , ini sudah malam eoh” ucapku mengelus pipinya
ia mengangguk paham , kemudian melepaskan tanganku “aku pulang, jaga dirimu eoh” ucapnya ucapnya berjalan pulang ,
keesokan harinya..
dipagi ini ku sibukan diriku dengan hanya tidur di kamarku , karena hari ini tidak ada jadwal kelas, aku mencium ada bau aroma masakan , aku beranjak dari tidurku dan berjalan ke dapur, ku dapati howon memakai celemek warna kuning bermotif kartun milikku, aku tersenyum saat melihatnya tengah sibuk mengaduk sup yang tengah ia buat,
“perlu bantuanku” ucapku , ia melonjak kaget mendengar suaraku “hah kau membuatku kaget saja” ucapnya memegangi dadanya “sejak kapan kau datang?” tanyaku “eum 30 menit yang lalu, sebenarnya aku ingin mengejutkanmu , tapi kau sudah bangun hah ini tidak seru “ ucapnya tengah sibuk menuangkan semangkuk sup kacang polong dengan beberapa sayuran seperti wortel dan kubis
Aku mendengar ponselku yang kuletakan di meja tamu berbunyi, aku berjalan menghampiri ponselku dan mengambilnya , mendapati satu notifikasi pesan yang dikirimkan sunggyu dan juga yumi
숭규 오빠:
Yuri-ah , bisa bertemu denganku?
우리 동생❤:
Yuri-ah , hubunganku dengan howon oppa berakhir TT_TT
Aku menatap kesal kearah howon, howon menatapku bingung “wae?” tanyanya “baca ini , apa maksudnya ini?” sambil menunjukkan ponselku kepadanya “aku meminta hubunganku berakhir dengan yumi, aku tidak ingin menjalani hubungan palsu dengannya , itu akan lebih menyakitimu yuri-ah” jelasnya menatapku
Kami melanjutkan makan pagi tanpa banyak pembicaraan, setelah makan aku mencuci piring , tiba tiba aku merasakan howon memelukku dari belakang , “howon-ah wae”ucapku sambil mencuci piring , ia merapatkan pelukan kami , lengannya yang ada di pinggangku terasa sesak ,
Aku merasakan iya mengecup leherku, ia mengecupnya berulang ulang hingga ia mencium leherku , aku hanya mengatupkan kedua mataku dan mulutku , aku sangat bingung dengan sikap howon, “yak howon-ah neo …” ku lepas sarung tangan karetku dan membalikan badan , ia menatapku penuh arti, bibirnya mencium bibirku dengan intes, ia semakin mempererat pelukannya , hingga tidak ada celah diantara kami , aku hanya bisa terdiam tak membalas ciumannya , lidahnya menjilat bibirku , mengulum bibir bawahku dengan penuh nafsu , aku mulai terbuai dengan sentuhan bibirnya, kukalungkan tanganku dan membalas lumatannya
Hingga aku sadar bahwa aku duduk di meja makan , howon mengelus pahaku ,tangannya beralih berpindah ke dua payudaraku , sadar dengan tindakannya , ku hentikan tangannya membuat ciuman kami terlepas
“wae” suaranya serak akibat ciuman panas kami “howon-ah , jangan melebihi batas hm , tunggu saatnya pantas kau boleh melakukannya okay” ucapku mencolek hidungnya , ia memelukku lagi, aku membalas pelukannya “arraseo, mian sudah berbuat lebih” ucapnya
Setelah itu howon mengantarku menemui sunggyu oppa dan juga yumi , kami saling menatap satu sama lain , aku duduk berdampingan di sebelah howon sedangkan sunggyu oppa duduk bersebelahan dengan yumi “baik biarku perjelas dari sekarang , aku menyukai yuri sejak awal dan kau sunggyu hyung sejak awal menyukai yumi dan kau memacari yuri hanya untuk membuatku cemburu , dan aku memacari yumi karena saat itu aku berfikir yumi butuh aku sebagai kekasihnya” jelas howon
“jadi sunggyu oppa suka dengan yumi, lalu kau….” aku menatap sunggyu oppa dan howon bergantian “iya yuri-ah , maaf sudah memperalatmu” ucap sunggyu oppa tanpa ada sesal di wajahnya , aku menatap kesal howon , aku memukul lengannya “yak, kenapa kau sejak awal tidak bilang howon-ah , kau tak perlu mempermainkan adikku, dasar pria macam apa kau ini eoh? Hingga mempermainkan adikku” ucapku kesal
“yuri-ah..” , “yak han yumi diam dulu biar aku selesaikan dulu urusanku dengan howon” ucapku menghentikan yumi untuk berbicara “tapi aku sudah mengetahuinya yuri-ah, jadi tidak apa apa, terlebih pula dulu aku juga menyukai sunggyu oppa” ucapnya sambil menatap sunggyu oppa, mereka saling menatap satu sama lain dan bergandengan dengan erat “kau dengar , han yuri” ucap howon kesal , bibirku mengerucut kesal mendengar ucapan howon
Setelah dari cafe howon mengantarku ke apartementku , kami masuk beriringan , aku berjalan menuju dapur dan mengambil sebuah segelas menuangkan air dan meminumnya,
Howon memeluk pinggangku dari belakang , ku taruh gelasku di meja dan berbalik melihat kearahnya “waeyo hm?” tanyaku kepada howon “aku senang kita bisa seperti ini , kau tau aku sangat tidak ingin membuatmu cemburu melihat kemesraanku saat direstoran waktu itu , mianhae membuatmu marah saat itu” sesalnya
“tidak apa howon-ah, yang terpenting adalah kau sudah menjadi milikku dan aku begitu pula milikmu” jelasku menatapnya “saranghae” ucapnya “nado” balasku , ia mengelus pelan kepalaku dan memegang leherku , bibirnya mendarat sempurna di bibirku , ia melumat bibirku menyalurkan cinta pada ciumannya , aku membalas lumatannya ,kukalungkan tanganku dileher , ku tekan tengkuknya agar memperdalam ciuman kami ,
Ia mengemut pelan bibirku lumatannya makin intes, ia mengangkat tubuhku dan mendudukanku di atas meja, tangannya mengelus pahaku , lidahnya bermain dengan lidahku , good kisser , itu mungkin julukan yang pas untuknya seakan setiap sentuhannya membuatku terbuai , ia melepaskan ciuman kami
“let’s ‘play’ tonight” ucapnya sambil mengedipkan sebelah matanya “yak neo pyeotte” ucapku malu sambil memukul bahunya pelan , ia menggendongku ala bridal style dan membawaku kekamar dan menutup pintunya.
~END~